Bapak Wardi di Mojokerto, Jawa Timur
Salah satu pedagang yang menjemput rezeki dari berjualan mie ayam, adalah Bapak Wardi yang sudah berjualan mie ayam sejak tahun 2000. Terhitung sudah 19 tahun, pria yang lahir di Karanganyar – Jawa Tengah, merantau ke Surabaya, hanya untuk berjualan mie ayam. Kini pria berusia 39 tahun ini, menikmati rezeki dari usaha yang ditekuninya.
“Awal buka mangkal, saya coba sedia 70 – 100 porsi, ternyata jam 1 siang sudah habis. Keesokan harinya coba sedia 120 porsi, jam 1 siang juga sudah habis. Meskipun di sekitar sini ada beberapa pedagang lainnya, ternyata hal ini bukan merupakan pesaing saya. Terbukti berapapun porsi yang saya sediakan, selalu habis dalam hitungan jam. Saat ini saya selalu menyiapkan 400-500 porsi setiap harinya,” lanjut Pak Wardi.
Tepatnya tahun 2011, keinginan Pak Wardi memiliki aset akhirnya terwujud. Dibelinya sebidang tanah untuk dibangun ruko. Pak Wardi kemudian bertemu dengan Sahabat UKM pada tahun 2016, untuk mengajukan pinjaman modal kerja, yang akan dipergunakan membangun ruko diatas sebidang tanah yang dibelinya. Ruko 4 lantai tersebut saat ini dipergunakan untuk tempat pembuatan mie dan gudang untuk menyimpan tepung terigu.
Berbicara omset yang dicapai oleh Pak Wardi, saat ini menghabiskan 2.000 porsi setiap harinya, dari 6 warung. Artinya, apabila per porsi dijual dengan harga Rp8.000, maka bisa dipastikan penghasilan Pak Wardi dari berjualan mie ayam ini, mencapai ratusan juta perbulannya.