Bapak Masdar Laselli di Masamba, Sulawesi Selatan

Awalnya Bapak Masdar adalah seorang petani, dan layaknya petani pada umumnya, pupuk merupakan kebutuhan utama yang dibutuhkan untuk menghasilkan panen yang berkualitas. Namun, pada saat itu Bapak Masdar mengalami kesulitan dalam mencari pupuk di desanya.

“Kesulitan mencari pupuk ini yang kemudian mendorong saya dan memberanikan diri untuk membuka usaha jual beli pupuk. Saya pikir ini adalah solusi bagi petani di kampung saya. Dengan membuka usaha ini, maka para petani di kampung saya tidak akan kesulitan dalam bercocok tanam, dan ini juga merupakan peluang bisnis dengan prospek yang baik,” lanjutnya.

“Pertama-tama, sebelum membuka usaha saya bicarakan dengan istri dan keluarga besar. Setelah mereka semua setuju, saya siapkan dana. Waktu itu untuk memulai usaha, saya sudah siapkan senilai Rp100 juta. Setelah dana siap, saya survei mencari distributor pupuk dan berbelanja. Lalu saya siapkan tempat untuk usaha saya. Selain itu, masih perlu mengurus surat izin usaha dan pembayaran ke distributor pupuk,” kenang Bapak Masdar.

Bapak Masdar dalam menjalani usaha tentunya mengalami perjalanan naik dan turun, seperti kehidupan yang selalu memberikan kita banyak pelajaran.

Membina hubungan yang baik dengan pelanggan juga merupakan cara yang dilakukan Bapak Masdar agar usahanya tetap berjalan baik. Sering kali ia menerapkan sistem panjar, dengan mengizinkan para petani mengambil pupuk di tokonya dahulu, dan baru dilunasi oleh para petani setelah panen.

Hal-hal kecil tersebut membawa banyak berkah dan membuat usaha Bapak Masdar dapat bertahan dan berjalan dengan sukses sampai saat ini. Terbukti dari omzet yang ia dapatkan mencapai ratusan juta rupiah setiap bulannya. Apalagi jika sedang musim panen, ia bisa mengangkut lebih dari 20 ton pupuk setiap hari.

“Semoga KSP Sahabat Mitra Sejati dapat terus membantu modal usaha dari Anggota lainnya. Tentunya harapan saya juga agar dengan didukung oleh KSP Sahabat Mitra Sejati, usaha saya dapat terus berjalan dan berkembang,” ujar Bapak Masdar menutup perbincangan dengan tim Kisah Kami Bersama Sahabat.